Suatu hari di sebuah keluarga
saat sedang makan pagi, tampak kedua orang tua masing-masing melihat gadget, anak makan disuapin pengasuh
sambil memegang gadget dan sesekali
pengasuh melirik gadgetnya untuk
mengecek dan membalas pesan yang masuk. Sungguh ironi, padahal mereka semua
berada pada ruangan yang sama, namun gadget mampu membius untuk membuat mereka kehilangan momen bercengkrama satu
dengan yang lainnya.
Apalagi di era digital,
memudahkan semua orang untuk mengakses berbagai informasi dari smartphone. Banyaknya
gambar dan permainan menarik di gadget,
membuat anak-anak berlama-lama menggunakannya. Bukan tidak mungkin hal ini akan
mengganggu anak untuk melakukan aktivitas yang lain.
Perlu Ayah Bunda ketahui,
bahwa permainan di gadget membuat
anak cenderung pasif, dimana anak hanya
menggerakan otot jari dan mata. Sedangkan anak-anak masih memerlukan aktivitas
untuk mengembangkan motoriknya. Disamping itu kebutuhan untuk belajar
bersosialisasi disekitar lingkungannya sangat diperlukan. Ada beberapa hal yang
bisa Ayah Bunda lakukan agar anak tidak terlalu lama menggunakan gadgetnya. Diantaranya adalah:
Pertama,
mengubah midset Ayah Bunda terlebih dahulu. Bermain gadget tidak selalu berdampak buruk. Ada sisi positif yang bisa
diambil yaitu banyaknya permainan edukatif dapat merangsang logika berpikir dan
mengkoordinasi visual dan motorik
anak, namun jika permainan dilakukan tanpa ada batas waktu akan membuat anak
kecanduan permainan ini.
Kedua,
membuat kesepakatan dengan anak tentang batas waktu dalam penggunaan gudget. Buatlah kesepakatan dengan anak,
kapan boleh menggunakan gudget dan
berapa jam anak boleh bermain. Kesepakatan ini harus dibuat konsisten dan harus
dipatuhi, jika melanggar berikan sanksi, misal tidak boleh menggunakan gudget selama beberapa minggu.
Ketiga,
Mengalihkan anak dengan permainan baru. Ayah Bunda bisa membantu anak dengan mencari
alternatif permainan yang mengasyikan untuk anak. Ajak mereka membuat mainan
sendiri dari benda-benda disekitar mereka. Hal ini akan mengalihkan keinginan
anak bermain gadget.
Empat,
batasi konten dewasa pada gadget. Sebelum memberikan gadget, aktifkan tombol parent control agar anak tidak bisa
mengakses konten yang tidak sesuai dengan usianya. Jangan biarkan anak membuat password sehingga Ayah Bunda mengalami
kesulitan untuk memantaunya. Apalagi jika anak menggunakan media sosial,
ajarkan anak untuk berhati-hati menerima pertemanan, karena bukan tidak mungkin
banyak orang-orang yang tidak bertanggung jawab sedang mencari mangsanya.
Jadi, ada sisi positif
dan negatif dari penggunaan gudget
pada anak, akan tetapi dengan kontrol dari Ayah Bunda bisa membantu anak untuk
tidak kehilangan fase bermainnya dengan lingkungan sekitar. Tentunya semua hal
yang berlebihan akan berdampak tidak baik. Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar