Beberapa waktu lalu, saya
pernah membaca sebuah berita tentang seorang remaja yang ditemukan tewas
gantung diri di kamar mandi, karena tidak tahan dengan ejekan dari
teman-temannya disekolah yang selalu membully terus menerus menyebutnya sebagai
anak tukang bubur. Ada juga, seorang remaja SMP yang juga tewas bunuh diri
karena selalu diejek sebagai anak bodoh, sebab dia pernah tidak naik kelas. Mungkin
ini hanya sedikit kasus-kasus yang diketahui akibat dari korban bullying.
Berdasarkan survey di 40 negara, yang dilakukan oleh The Health Behavior In School Aged Children
(HBSC) terhadap 200.000 anak usia sekolah, Indonesia termasuk dalam daftar
negara yang banyak kasus bullying.Terutama
pada kasus Cyberbullying.
Sedangkan arti bullying
itu sendiri menurut American
Psychological Association, merupakan bentuk agresif seseorang yang dengan
sengaja dan menyebabkan luka atau ketidaknyamanan pada orang lain. Ada empat
jenis bullying yaitu fisik, verbal, emosional, dan cyberbullying.
Terbiasanya orang melihat
pembullyan disekitar, sehingga hal ini dianggap sebagai hal yang wajar. Bukan
hal yang tidak mungkin, anak-anak kita pun pernah menjadi korban dari bullying
ini. Perlu sekali Ayah Bunda ketahui bahwa efek dari korban bullying sangat
luar biasa. Anak-anak kita bisa mengalami depresi, percaya dirinya rendah,
prestasi akdemik bisa juga menurun, dan yang terparah bila anak tidak kuat
menghadapinya bisa melakukan bunuh diri. Sangat disayangkan jika para generasi
bangsa Indonesia hampir sebagai besar pernah menjadi korban bullying.
Sebagai orang tua, perlu
sekali membantu anak-anak kita, agar mereka bisa terhindar menjadi korban
bullying. Ada beberapa langkah yang dapat Ayah Bunda dapat lakukan, guna
mencegah agar bullying tidak terjadi
kepada mereka.
Pertama,
biasakan anak-anak untuk selalu bercerita tentang aktivitasnya selama diluar
sekolah. Dengarkan setiap anak ingin bercerita dan berikan respon tentang apa
yang dialaminya tadi. Sesekali berikan masukan yang positif tentang nilai-nilai
yang sesuai dengan aturan agama dan peraturan yang ada di masyarakat. Sehingga anak
memahami mana perilaku yang baik atau salah.
Kedua,
Ajarkan anak untuk melawan atau menghindar dari teman-temannya yang suka
membully. Jika perlu minta anak untuk melaporkan peristiwa ini kepada guru,
apabila bullying terjadi di sekolah. Biasanya pembully akan merasa takut
terhadap orang yang lebih mempunyai power dibandingakn dia.
Ketiga,
Tumbuhkan dan yakinkan selalu rasa percaya diri anak, bahwa tidak ada
seorangpun yang bisa menjatuhkan harga dirinya, karena ejekan dari orang lain.
Katakan kepada anak, bahwa mereka mempunyai hak untuk berprestasi seperti yang
lain.
Keempat,
tumbuhkan rasa empati pada anak, hal ini penting karena anak akan belajar bahwa
menyakiti orang lain tidaklah baik. Sehingga anak nggak akan pernah melakukan
bullying terhadap temannya.
Kelima,
tumbuhkan suasana yang positif di lingkungan rumah. Ayah dan Bunda Jangan pernah
melakukan bullying terhadap anak-anak kita, karena bullying ini suatu siklus. Anak akan menjadi pembully karena
pernah dibully sebelumnya.
Semoga cara-cara ini bisa
membantu Ayah dan Bunda untuk menghindari anak menjadi korban bullying. Bangsa yang besar adalah bila
generasi penerusnya mempunyai mental yang sehat. Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar