Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Wonderful Indonesia- Seribu Pinus Nan Eksotis di Gunung Pancar Sentul Bogor

Foto: Dokpri Hai teman-teman! Apakah kalian tahu kalau Indonesia mempunyai Mempunyai 17.504 pulau dan 16.056 diantaranya telah dibakukan namanya di PBB.  Bisa kalian bayangkan begitu banyaknya pulau yang ada, sudah pasti banyak tempat-tempat eksotis dan menarik yang bisa kalian kunjungi. Banyaknya pulau yang tersebar dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia, membuat negeri ini kaya akan keragaman budaya dan tempat wisata menarik yang nggak akan bosan kalau kalian eksplore bersama keluarga, sahabat atau pacar 😃. Kali ini, saya ingin berbagi cerita tentang hutan Pinus di Gunung Pancar Sentul Bogor. Tempat yang nggak jauh dari Ibukota Negara, Jakarta. Tempat untuk menghilangkan kepenatan sejenak dari rutinitas kesibukan. Hanya di WONDERFUL INDONESIA Travelling Hemat  Harus Direncanakan Jika diharuskan memilih kemana keluarga kami harus travelling , maka jawabnya adalah: Pertama , sudah pasti yang ada hubungannya dengan alam. Entah pergi ke gunung, pedesaan ata

5 Langkah Rahasia Bagi Orang Tua Agar Menjadi Sahabat Terbaik Anak Remajanya

Menjadi suatu kebahagian bagi Ayah Bunda saat kedekatan emosi dengan anak-anaknya tetap kuat. Apalagi saat anak sudah menjelang memasuki usia remaja, maka akan menjadi suatu tantangan tersendiri untuk tetap akrab dengan anak remajanya. Remaja merupakan tahapan perkembangan yang penuh dengan badai, dimana mulai banyak perubahan yang terjadi. Mulai dari hormon sampai mood yang tidak stabil, maka disinilah peran orang tua tetap  sangat diperlukan untuk membantu setiap perubahan terhadap perkembangannya. Namun tidak sedikit justru saat anak  memasuki usia remaja ini, mereka mulai menjauh dari orang tuanya. Kebohongan-kebohongan mulai dilakukan, lebih senang menyendiri, bahkan teman yang sebaya  bisa menjadi tempat yang lebih mengasyikan buat mereka untuk berbagi cerita. Inilah sebagai tanda dari berkurangnya rasa percaya kepada orang tua mereka. Keinginan setiap orang tua, meskipun anaknya memasuki usia remaja adalah tetap dekat secara emosional , terbuka dan selalu menj

Lakukan 4 Tips Ini! Sebelum Menyiapkan Pendidikan Tinggi untuk Anak

Semua orang tua pasti ingin melihat anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang tinggi, kemudian setelah lulus akan bekerja dan memiliki karier yang cemerlang, kemudian mendapatkan gaji yang memuaskan. Jika semua ini tercapai, maka orang tua akan menganggap bahwa anaknya telah sukses dan mereka merasa telah berhasil membimbing anak-anak mereka. Mendapatkan pendidikan tinggi merupakan dambaan setiap orang, namun tidak semua orang bisa berhasil, meskipun memiliki pendidikan yang tinggi. Maka perlu sekali Ayah Bunda untuk mempersiapkan sedini mungkin, agar memahami setiap langkah yang dilakukan sudah tepat. Ada beberapa tips yang harus dipersiapkan orang tua, jika anak akan mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Tipsnya antara lain: Pertama, siapkan keuangan sejak awal. Pendidikan tinggi memerlukan biaya yanng tidak sedikit. Ada   baiknya Ayah Bunda sudah membuat perencanaan keuangan untuk anak sejak mereka kecil. Asuransi pendidikan bisa menjadi salah satu alternatif yang bai

5 Cara Menumbuhkan Kemandirian pada Anak

Menjadi kebanggan tersendiri bagi Ayah Bunda, saat melihat anak-anak mulai terlihat bahagia dan memiliki rasa percaya diri. Apalagi bila anak sudah mampu memutuskan sesuatu dan bertanggung jawab terhadap keputusannya tersebut, hal ini bisa dimaknai dengan kemandirian. Semua proses ini tidaklah instan terjadi, namun memerlukan waktu bagi Ayah Bunda untuk membentuk anak yang bisa mandiri. Kemandirian bukan berarti Ayah Bunda melepaskan semua tanggung jawabnya sebagai orang tua atau membiarkannya berkembang tanpa adanya suatu arahan. Kebutuhan akan kasih sayang, dukungan dan bimbingan masih tetap harus diberikan kepada anak. Kemandirian pada anak merupakan hal terpenting, karena akan berdampak positif saat dewasa kelak. Anak akan belajar menggunakan kemampuan kognitif, emosi dan aspek-aspek yang lainnya untuk meningkatkan kemandiriannya. Kemampuan ini kelak akan membantu anak, memudahkannya beradaptasi dengan lingkungan sekitar, memiliki kemampuan sebagai pemimpin yang membuat k

Mengenal lebih dekat Nick Vujicik Sang Motivator Difabel

Hampir setiap manusia   menginginkan tampil sempurna, dapat terlihat cantik dan tampan, bahkan jika perlu dapat dilirik oleh banyak pasang mata. Kesempurnaan ini tentunya akan menambah rasa kepercayaan diri seseorang, sehingga akan memudahkannya bergaul dan diterima oleh lingkungan sekitarnya. Berbeda dengan Nick Vujicik, seorang pria kelahiran Brisbane, Australia pada 4 Desember 1982 yang terlahir tanpa tangan dan kaki. Batapa hancur orang tua Nick saat itu, melihat kondisi anaknya. Apalagi saat itu Australia adalah negara yang menerapkan peraturan yang diskriminatif, yaitu anak yang terlahir cacat fisik tidak boleh mengenyam pendidikan di sekilah umum. Akhirnya selang beberapa lama, pemerintah Australia menghapus larangan tersebut, membuat Nick mempunyai kesempatan untuk mengenyam pendidikan di sekolah umum. Meskipun seperti itu, tetap saja cemoohan orang pada dirinya sering terjadi, walaupun ada juga yang sebagian mempunyai rasa empati. Nick Vujicic, tidak berkecil h

Menyikapi Penggunaan Gadget pada Anak dengan 4 Cara Ini

Suatu hari di sebuah keluarga saat sedang makan pagi, tampak kedua orang tua masing-masing melihat gadget , anak makan disuapin pengasuh sambil memegang gadget dan sesekali pengasuh melirik gadgetnya untuk mengecek dan membalas pesan yang masuk. Sungguh ironi, padahal mereka semua berada pada ruangan yang sama, namun gadget mampu membius untuk membuat   mereka kehilangan momen bercengkrama satu dengan yang lainnya. Apalagi di era digital, memudahkan semua orang untuk mengakses berbagai informasi dari smartphone. Banyaknya gambar dan permainan menarik di gadget , membuat anak-anak berlama-lama menggunakannya. Bukan tidak mungkin hal ini akan mengganggu anak untuk melakukan aktivitas yang lain. Perlu Ayah Bunda ketahui, bahwa permainan di gadget membuat anak cenderung   pasif, dimana anak hanya menggerakan otot jari dan mata. Sedangkan anak-anak masih memerlukan aktivitas untuk mengembangkan motoriknya. Disamping itu kebutuhan untuk belajar bersosialisasi disekitar li

4 Manfaat Membuat Mainan Sendiri Bagi Tumbuh Kembang Anak

Sungguh menyenangkan saat Ayah dan Bunda   melihat anak-anak sedang bermain. Tergambar jelas wajah-wajah yang sangat gembira sedang bersenag-senang. Melakukan aktivitas alamiah tanpa ada beban. Fase masa Anak-anak adalah identik dengan dunia bermain, makna dari bermain adalah suatu kegiatan yang menyenangkan bagi setiap anak. Bahkan kegiatan ini mampu mendatangkan manfaat yang positif bagi tumbuh kembang anak. Melalui bermain anak akan banyak belajar tentang berbagai hal, mulai dari pengetahuan, berimajinasi sampai dengan cara bersosialisasi bila dilakukan dengan teman. Bermain merupakan alat utama untuk belajar. Hal yang terpenting yang perlu Ayah Bunda ketahui bahwa bermain harus mengandung unsur kesenangan, spontanitas dan karena dari keinginan anak itu sendiri. Bermain tidak selalu harus melakukan kontak dengan teman sebayanya, bisa juga Ayah dan Bunda mengajarkan anak-anak untuk berkreasi membuat mainan sendiri. Selain bisa menghemat budget pengeluaran untuk membel

Ayo, Lakukan 5 Cara Ini Agar Anak Terhindar Menjadi Korban Bullying!

Beberapa waktu lalu, saya pernah membaca sebuah berita tentang seorang remaja yang ditemukan tewas gantung diri di kamar mandi, karena tidak tahan dengan ejekan dari teman-temannya disekolah yang selalu membully terus menerus menyebutnya sebagai anak tukang bubur. Ada juga, seorang remaja SMP yang juga tewas bunuh diri karena selalu diejek sebagai anak bodoh, sebab dia pernah tidak naik kelas. Mungkin ini hanya sedikit kasus-kasus yang diketahui akibat dari korban bullying. Berdasarkan survey   di 40 negara, yang dilakukan oleh The Health Behavior In School Aged Children (HBSC) terhadap 200.000 anak usia sekolah, Indonesia termasuk dalam daftar negara yang banyak kasus bullying .Terutama pada kasus Cyberbullying . Sedangkan arti bullying itu sendiri menurut American Psychological Association , merupakan bentuk agresif seseorang yang dengan sengaja dan menyebabkan luka atau ketidaknyamanan pada orang lain. Ada empat jenis bullying yaitu fisik, verbal, emosional, dan

Perhatikan 4 Hal Ini Sebelum Menerapkan Reward dan Punishment Pada Anak

Apakah memberikan hukuman dapat membuat anak tidak lagi mengulangi perilakunya yang tidak baik? Seringkali pertanyaan ini muncul ditanyakan kepada saya, bahkan  banyak Bunda yang selalu dipusingkan  dengan berbagai perilaku yang seringkali membuat senewen. Mengapa saya menulis kata Bunda di sini, karena memang hampir setiap hari Bundalah yang lebih banyak waktu melakukan interaksi dengan anak-anaknya, namun tidak menutup kemungkinan  jika para Ayahpun banyak mempunyai peran penting dalam pengasuhan.  Pada dasarnya pemberian punishment dan reward atau kita lebih mengenal dengan sanksi dan hadiah, dilatarbelakangi keinginan orang tua, guru, pengasuh atau siapapun itu, untuk mengubah perilaku yang tidak baik menjadi baik. Bisa juga digunakan untuk mendisiplinkan perilaku anak agar berubah kearah yang lebih disiplin.  Jika kita membicarakan tentang perilaku, tentunya tidak lepas yang namanya motivasi. Mengapa harus motivasi? karena setiap anak-anak sampai orang dewasa be