Untuk kita yang
mempunyai remaja pastinya pernah merasa dipusingkan dengan perilaku mereka.
Mulai sering membantah dan tidak mau mendengarkan apa yang kita perintahkan.
Atau bila dinasehati, mereka semakin marah bahkan berperilaku kebalikan dari
yang diperintahkan. Bahkan ada yang mengangap
kalau orangtua adalah musuh mereka.
Bisa jadi, ini masalah
dalam komunikasi atau lebih sering disebut dengan miskomunikasi. Karena tidak
sampainya keinginan kita kepada anak yang diajak komunikasi. Akibatnya anak
menjadi mudah marah, kesal bahkan memberontak.
Ada tips untuk para orangtua
agar dapat berkomunikasi efektif terhadap anak yang menginjak masa remaja,
yaitu:
1. Menjadi pendengar
yang baik
Sebaiknya orangtua
menjadi pendengar yang baik untuk anaknya di saat mereka sedang bercerita. Sesibuk
apapun usahakan agar kita berhenti sesaat dari semua kegiatan untuk
mendengarkan mereka bercerita. Karena anak akan merasa dihargai dan
meningkatkan kepercayan dirinya kalau yang
diceritakannya mampu menarik perhatian orangtua. Jadi jangan hanya mau
didengarkan ya, tetapi juga harus menjadi pendengar yang baik untuk mereka.
2. Stop Yelling
(berhenti berteriak)
Kita secara tidak sadar
biasanya sering berteriak terhadap anak, apalagi jika mendengar atau melihat anak mendapatkan
nilai jelek di sekolah, lebih senang main game online daripada belajar atau membantah
jika kita berikan nasehat. Tahukah, tanpa disadari mereka belajar dari
orangtuanya. Biasanya jika kita berteriak, anak akan menjawab juga dengan
terikannya. Bahkan yang paling parah lagi, mereka akan merasa dirinya tidak lagi disayangi dan disukai, akibatnya anak
akan tumbuh menjadi pemarah dan kurang percaya diri.
3. Gunakan bahasa
positif
Bahasa dapat menjadi
kesalahan persepsi apabila disampaikan secara negatif, walaupun tujuannya
adalah baik. Yuk biasakan tidak terlalu sering menggunakan kata jangan,
awas, tidak boleh dan lain sebagainya, yang sifatnya mengancam atau melarang
secara langsung. Biasanya apabila menggunakan bahasa negatif, anak akan
melakukan kebalikannya yang membuat kita semakin marah. Lebih baik banyak
memberikan pujian untuk anak apabila mereka berperilaku baik, karena secara
tidak langsung akan berdampak membentuk kepribadiannya menjadi positif.
4. Pelukan
Beberapa penelitian
psikologis dan klinis memukan jika pelukan yang dilakukan kepada anak dapat
meningkatkan kecerdasan otak, merangsang produksi hormon oksitosin yang memberikan rasa tenang,
bahagia dan mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Pelukan juga berlaku untuk semua
usia. Tapi sayangnya semakin bertambahnya usia pelukan tidak lagi diberikan.
Orangtua lebih memilih dengan memenuhi kebutuhan mereka yang bersifat material
untuk menunjukkan rasa kasih sayangnya. Mulai sekarang yuk, jangan
segan-segan untuk memeluk sejak dini ya.
5. Quality Time
Usahakan mempunyai
waktu untuk melakukan aktivitas bersama, tidak harus mahal dan keluar rumah ya, Bisa dengan nonton film, baca buku, olahraga atau melakukan hobi bersama.
Anak akan merasa lebih dekat dengan kita, dan biasanya anak lebih mudah untuk berbagai
cerita tentang masalahnya.
Apabila komunikasi kita dengan anak lancar, maka bukan tidak mungkin hubungan kalian akan lebih
harmonis dan bisa meminimalisir bahaya-bahaya yang sering mengintai para remaja
dimasa sekarang. Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar