Langsung ke konten utama

7 Langkah Awal Membangun Pendidikan Karakter pada Anak


Group of happy children playing outdoors. Kids having fun in spring park. Friends lying on green grass. Top view portrait

Tujuh langkah  ini bisa dilakukan setiap orangtua untuk membangun pendidikan karakter anak-anak kita. Anak merupakan suatu anugerah yang menyejukan mata setiap orangtuanya dan ini adalah salah satu nikmat dari Allah SWT. Setiap orangtua menginginkan buah hati mereka menjadi manusia yang baik secara agama dan lingkungan, namun tahukah Bunda jika anak-anak tetap selalu membutuhkan perhatian dan kasih sayang terhadap mereka sebagai bentuk rasa cinta.
Keluarga adalah lingkungan pertama yang dikenal oleh anak untuk belajar memahami nilai-nilai moral yang baik dalam kehidupannya. Maka tidak heran anak selalu meniru setiap perilaku yang dilihat dan diajarkan oleh orangtuanya. Sangat jelas sekali watak dan kepribadian dibina dari lingkungan keluarga terlebih dahulu. Maka buatlah lingkungan rumah senyaman mungkin, selalu terjalin komunikasi dua arah, hindari kekerasan baik fisik amupun verbal terhadap setiap anggota keluarga, ciptakan suasana rumah tangga yang harmonis.
Pernahkah Bunda mendengar kalimat karakter? Saya yakin hampir semua pernah mendegar, apalagi beberapa sekolah mulai menerapkan pendidikan karakter sebagai bagian dari kurikulum pembelajaran. Seberapa pentingkah pembentukan karakter pada anak? Sangat penting Bun, sepenting mengajarkan benar atau salah dalam kehidupan sehari-hari.

Anak-anak yang telah diajarkan karakter oleh orangtuannya secara otomatis akan mengetahui mana yang benar dan salah. Karakter ini menanamkan moral yang baik, hal ini akan membuat anak mampu membuat pilihan yang baik dalam kehidupan, selalu berpegang teguh terhadap pilihannya, tidak mudah goyah dan tergoda oleh lingkungannya.
family running through field letting kite fly

Ada 7 langkah yang bisa Bunda lakukan untuk membangun pendidikan karakter pada anak.

           1.  Tanamkan rasa tanggung jawab
Rasa tanggung jawab bisa dimulai sejak dini. Langkah awal untuk menanamkannya bisa diberikan tanggung jawab terhadap hal-hal yang mudah terlebih dahulu. Misalnya berikan kepercayaan untuk bisa menyusun buku pelajaran sendiri tanpa dibantu, hal ini akan menumbuhkan rasa percaya diri anak jika dia sudah mampu melakukannya. Namun tetap saja anak diberitahu tentang konsekuensinya, apabila ada buku yang tertinggal maka akan mendapatkan hukuman atau peringatan oleh guru di kelas. Di sini anak belajar disiplin dan konsisten dalam melakukan tugasnya. Bunda tetap memberikan bimbingan dan arahan untuk semangat belajar dan  menamkan rasa tanggung jawab pada anak, bimbing mereka untuk belajar membuat pilihan yang tepat. Setiap pendidikan moral yang diajarkan oleh orangtuanya akan melekat terus sampai nanti mereka dewasa agar selalu bertanggung jawab terhadap setiap perilaku atau perbuatannya.

2.      Memaafkan

Ajarkan anak untuk bersedia memaafkan orang lain yang berbuat salah terhadap kita. Sebenarnya cara ini sangat mudah untuk diajarkan oleh anak-anak. Anak itu hanya meniru setiap semua perilaku orangtuanya. Apabila orangtuanya sangat mudah memberikan maaf terhadap orang yang sudah menyakiti atau bersalah,  biasanya anak akan meniru perbuatan ini. Jadi sangat mustahil apabila kita mengajarkan untuk memaaafkan orang lain namun kita sendiri sebagai orang tua sulit sekali memaafkan orang lain. Manfaat memaafkan merupakan cara yang baik untuk mencapai ketenangan dan terhindar dari stres. Sedangkan dalam pembentukan karakter, anak akan lebih memiliki rasa memaklumi dan selalu mencintai situasi  yang damai.

3.      Mengajari anak untuk berani menolak bila merasa tidak nyaman

Jika anak menolak apa yang Bunda inginkan terhadapnya, sebaiknya jangan marah dulu ya. Usahakan minta penjelasannya terlebih dahulu, mengapa dia menolak. karena secara langsung anak sudah mampu menyampaikan perasaan yang tidak nyaman atau tidak menguntungkan untuknya. Jadi tetap berkepala dingin dan meluruskannya dengan penjelsaan yang masuk akal. Bisa jadi saat itu dia sedang lelah, tidak mood atau memang tidak menyukai aktifitas yang Bunda perintahkan. Tetapi usahakan juga  memberikan masukan nilai-nilai yang positif dari maksud perintah yang tadi diberikan. Dari sini anak belajar untuk memiliki pendirian terhadap keinginan dan keputusannya, sehingga suatu saat jika anak akan menemukan situasi sulit, contoh: diajak temannya untuk mencoba narkoba, alkohol, rokok dan apapun itu yang berbentuk perilaku atau hal bersifat negatif dan tidak baik bagi dia dan masa depannya, biasanya anak secara otomatis dapat dengan tegas menolaknya. Hal ini menandakan karakter yang baik sudah terbentuk dan tertanam pada diri anak dengan berani menolak ajakan tersebut.

4.      Ajarkan memiliki rasa hormat atau respect

Sebagai orangtua memang sebaiknya dapat memberikan teladan atau contoh terlebih dahulu kepada anak-anak kita. Sehingga mereka tidak bingung saat menerapkan rasa hormat kepada orang lain. Mulailah dari diri Bunda dan Ayah untuk menghargai anak dengan tidak berteriak-teriak saat memanggil mereka, memeloti atau mengumpat saat Bunda dan Ayah sedang marah. Jadi jangan kaget bila nantinya perilaku ini bisa ditiru anak. Tunjukan rasa hormat Bunda terhadap anak dengan berbicara baik dan sopan. selain itu ajarkan untuk menghormati orang yang lebih tua dan mendengarkan  siapapun yang sedang berbicara dengan tidak selalu menmotong setiap pembicaraan orang lain dan selalu mengucapkan kata tolong dan terima kasih bila meminta tolong terhadap orang lain.  Hal-hal kecil ini terlihat sanggat sederhana, tapi yakinlah Bun ini akan berdampak baik untuk menumbuhkan salah satu karakter anak yang positif yaitu selalu menghargai dan menghormati semua orang.

5.      Ajarkan untuk memiliki selera humor yang positif

Mengajak anak bermain, bersenda gurau dan tertawa merupakan aktifitas yang menyenangkan untuk mereka. Menumbuhkan kedekatan baik secara fisik dan emosi. Membantu anak merasa selalu disayangi sehingga dapat meningkatkan rasa kepercayaan dirinya. Adanya kedekatan antara orangtua dan anak, biasanya membuat mereka lebih terbuka dalam segala hal. Mereka menganggap orangtua sebagai teman curhat yang mengasyikan dan dan dapat dipercaya. Hal seperti ini akan memudahkan Bunda untuk selalu memantau setiap perkembangan yang terjadi di sekitar anak. Sehingga memudahkan orangtua memberikan bantuan atau  mencoba mencarikan solusi bila anak membutuhkannya atau meminta bantuan kepada Ayah dan Bunda. Humor menyehatkan fisik dan psikis. Jadi sering-seringlah Ayah dan Bunda bersenda gurau dengan buah hati tercinta.

6.      Tanamkan rasa empati

Ajarkan anak untuk memiliki rasa empati terhadap sesama. Ajak anak untuk mengunjungi saudara atau temannya yang sedang sakit, untuk menunjukan rasa empati terhadap musibah yang terjadi. Memberikan bantuan terhadap orang-orang yang membutuhkan misal:  menyumbangkan pakaian bekas atau buku bekas yang masih layak pakai untuk teman-teman mereka yang membutuhkan. Menyumbangkan sedikit rezeki untuk anak-anak di panti asuhan. Rasa empati akan tumbuh dan melekat pada diri anak-anak Bunda. Rasa empati juga merupakan bekal untuk mencegah anak melakukan bullying terhadap teman-temannya di sekolah atau di lingkungan rumah. Seperti yang sudah Ayah dan Bunda ketahui, menjadi korban bullying akan sangat berdampak buruk bagi perkembangan si korban.

7.      Ajarkan untuk gemar membaca

Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Most Littered Nation in the World minat baca di Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61 negara, terlihat sangat memprihatinkan. Bangsa Indonesia dengan jumlah penduduk peringkat ke empat setelah Amerika Serikat namun memiliki minat baca yang sangat rendah. Minat baca tidak bisa serta merta timbul begitu saja, sangat perlu bimbingan dari Ayah dan Bunda untuk membantu anak-anak sejak usia dini meumbuhkan kegemaran membaca. Ajak anak untuk selalu meluangkan waktu membaca minimal 15 menit sehari, hal ini akan mengajarkan bahwa membaca merupakan suatu kebutuhan dan  akan menjadi perilaku kebiasaan sehari-hari. Di era milenium ini gadget sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari, banyak sekali ponsel-ponsel pintar yang bermunculan. Anak-anakpun tidak lepas dari pengaruh kemajuan zaman. Saat inipun banyak sekali aplikasi e-book yang disediakan di ponsel-ponsel tersebut, bahkan perbustakan nasional sudah mulai meluncurkan e-perpunas yang memudahkan setiap anggotanya untuk membaca koleksi buku tanpa harus mendatangi perpustakaan nasional secara langsung. Jadi kenapa tidak coba Bunda mengakses ke e-perpusnas untuk anak-anak kita. Banyak sekali manfaat yang didapatkan dari kegemaran membaca selain menambah wawasan pengetahuan, juga dapat meningkatkan rasa ingin tahu terhadap sesuatu dan menaingkatkan kecerdasan. Bahkan ada pepatah mengatakan “Bangsa yang besar dan maju adalah bangsa yang masyarakatnya gemar membaca”.

Mungkin hanya sebagian yang bisa saya tuliskan di blog ini, tentang cara membangun karakter pada anak. Selain itu kebermanfaatan yang bisa diambil dalam membangun pendidikan karakter adalah:
  • Bisa membentuk moral yang baik dalam diri anak
  • Anak mampu mengenal mana yang baik dan buruk untuk dirinya
  • Anak akan memiliki rasa toleransi dan tenggang rasa yang tinggi
  • Dapat menurunkan tingkat pelanggaran dan kenakalan pada remaja, khususnya masalah pornografi, narkoba dan bullying.  Terpenting lagi diharapkan nantinya,  anak yang sudah terbekali pendidikan karakter dapat bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan perilakunya. 
Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menambah referensi yang membutuhkan.
Terima kasih sudah mampir  :))

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Bukti Menyindir Sebagai Bentuk Kelainan Mental

Inilah 5 bukti jika orang suka   menyindir ternyata berindikasi mempunyai kelainan mental. Apakah Anda sering melihat atau mendengar seseorang menyindir orang lain? Biasanya orang menyindir tidak menyebutkan nama yang menjadi sasaran sindiriannya. Semakin banyaknya pengguna media sosial, perkataan menyindir sering   kita lihat melalui tulisannya yang di posting. Tujuannya agar orang yang menjadi sasaran sindirannya membaca. Tetapi sering kenyataan tidak sesuai dengan harapan. Orang yang menjadi sasarannya bahkan tidak membaca, namun bila orang lain yang membaca dan merasa tersindir maka akan berdampak buruk pada hubungan pertemanan kedua belah pihak. Menurut Myers, seorang ahli Psikologi Sosial mengatakan perkataan menyindir, menyebar fitnah dan mengadu domba termasuk dari   perilaku agresi verbal aktif yang tidak langsung. perilaku ini dilakukan dengan cara tidak berhadapan secara langsung dengan orang yang menjadi targetnya untuk menyakiti secara psikis. Ternyata Orang y

Mengenal lebih dekat Nick Vujicik Sang Motivator Difabel

Hampir setiap manusia   menginginkan tampil sempurna, dapat terlihat cantik dan tampan, bahkan jika perlu dapat dilirik oleh banyak pasang mata. Kesempurnaan ini tentunya akan menambah rasa kepercayaan diri seseorang, sehingga akan memudahkannya bergaul dan diterima oleh lingkungan sekitarnya. Berbeda dengan Nick Vujicik, seorang pria kelahiran Brisbane, Australia pada 4 Desember 1982 yang terlahir tanpa tangan dan kaki. Batapa hancur orang tua Nick saat itu, melihat kondisi anaknya. Apalagi saat itu Australia adalah negara yang menerapkan peraturan yang diskriminatif, yaitu anak yang terlahir cacat fisik tidak boleh mengenyam pendidikan di sekilah umum. Akhirnya selang beberapa lama, pemerintah Australia menghapus larangan tersebut, membuat Nick mempunyai kesempatan untuk mengenyam pendidikan di sekolah umum. Meskipun seperti itu, tetap saja cemoohan orang pada dirinya sering terjadi, walaupun ada juga yang sebagian mempunyai rasa empati. Nick Vujicic, tidak berkecil h

Waspadalah! Sifat Julid Muncul Akibat 5 Gangguan Kepribadian Ini

Anda jangan Julid! Pastinya kata-kata ini sudah sering sekali didengar oleh Anda, bukan? Seiring bertumbuhnya pengguna media sosial, nggak bisa dipungkiri banyak hal baru, baik dari segi konten maupun bahasa yang bisa menjadi viral , salah satunya kata ini. Kata julid biasa digunakan untuk seseorang, bahwa orang tersebut selalu iri hati terhadap orang lain. Mungkin jika dilihat secara umum, mempunyai sifat julid adalah hal biasa saja dan pasti ada di dalam diri setiap orang. Sifat julid jika dilihat dari sisi psikologi kepribadian ternyata cukup membahayakan, karena ini berhubungan dengan adanya gangguan kepribadian seseorang. Jika dibiarkan akan membentuk kelainan mental seseorang. Ada 5 gangguan kepribadian yang menyebabkan seseorang memiliki sifat julid, diantaranya: 1. Insecure Perasaan ini muncul saat seseorang sedang dalam posisi terancam dengan keberadaan seseorang. Dia akan bersikap julid atau iri hati, saat orang yang menjadi saingannya mempunyai penampil