
Apakah memberikan hukuman dapat membuat anak
tidak lagi mengulangi perilakunya yang tidak baik? Seringkali pertanyaan
ini muncul ditanyakan kepada saya, bahkan banyak Bunda
yang selalu dipusingkan dengan berbagai perilaku yang seringkali membuat
senewen. Mengapa saya menulis kata Bunda di sini, karena memang hampir
setiap hari Bundalah yang lebih banyak waktu melakukan interaksi dengan
anak-anaknya, namun tidak menutup kemungkinan jika para Ayahpun banyak
mempunyai peran penting dalam pengasuhan.
Pada dasarnya pemberian punishment dan reward
atau kita lebih mengenal dengan sanksi dan hadiah, dilatarbelakangi keinginan
orang tua, guru, pengasuh atau siapapun itu, untuk mengubah perilaku yang tidak
baik menjadi baik. Bisa juga digunakan untuk mendisiplinkan perilaku anak agar
berubah kearah yang lebih disiplin.
Jika kita membicarakan tentang perilaku, tentunya
tidak lepas yang namanya motivasi. Mengapa harus motivasi? karena setiap
anak-anak sampai orang dewasa berperilaku selalu dilatarbelakangi adanya dorongan
atau motivasi yang menggerakan untuk berperilaku sesuai dengan keinginannya.
Nah motivasi ini akan terus bertambah kalau seorang anak mendapatkan suatu
hadiah, bahkan bisa jadi akan mengulanginya. sebaliknya perilaku tidak akan
diulangi kembali, jika mendapatkan hukuman.
Untuk lebih mudahnya, saya akan memberikan
contoh: seorang anak yang dimintai tolong untuk menyapu halaman setiap sore
oleh orang tuannya, dengan imbalan akan diberikan uang sebagai hadiahnya. maka
biasanya anak akan segera melakukan tugas tersebut, mereka sudah terbayang
dengan hadiah yang akan didapatkan.
Ada 4 hal yang perlu Ayah dan Bunda ketahui, sebelum menerapkan konsep reward dan punishment pada anak. yaitu:
Pertama, punishment atau hukuman menjadi fungsi restriktif, dimana orang tua memberikan hukuman, mengharapkan anak tidak akan mengulangi lagi perilaku negatif yang sama dikemudian hari. hindari hukuman yang berbentuk fisik, karena akan membuat anak trauma.
kedua, hukuman dan hadiah merupakan penguat
motivasi atau dorongan berperilaku pada anak. motivasi sendiri merupakan
dorongan yang melatarbelakangi orang berperilaku. jadi dengan pemberian hukuman
dan hadiah nantinya mampu mengurangi perilaku yang bersifat negatif, sebaliknya
hadiah akan mendorong untuk berperilaku positif.
Ketiga, hadiah tidak harus berupa barang atau uang, namun meskipun kedua hali ini yang paling disukai anak-anak. Ayah dan Bunda bisa memberikan pujian dan pelukan sebagai hadiah, saat anak berperilaku positif. Pelukan dapat menambah kedekatan secara emosional antara anak dan orang tuanya.
Keempat, buatlah aturan yang telah disepakati
bersama, sebelum menentukan hukuman dan hadiah. beritahukan konsekuensi yang
akan didapatkan terhadap aturan apabila dilanggar atau dikerjakan oleh anak.
Hal ini penting agar anak nantinya tidak akan menganggap orang tua tidak
menyayanginya saat anak mendapatkan hukuman.
Semua orang tua selalu berharap yang terbaik
untuk anak, namun mereka tetaplah manusia yang mempunyai keinginan dan
kebutuhan. Tetaplah menjadi orang tua bijak dalam menentukan reward dan
punishment ini. selalu sesuaikan dengan fisik, psikis, dan lingkungan sekitar
anak. Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar