
Hampir setiap manusia menginginkan tampil sempurna, dapat terlihat
cantik dan tampan, bahkan jika perlu dapat dilirik oleh banyak pasang mata.
Kesempurnaan ini tentunya akan menambah rasa kepercayaan diri seseorang,
sehingga akan memudahkannya bergaul dan diterima oleh lingkungan sekitarnya.
Berbeda dengan Nick
Vujicik, seorang pria kelahiran Brisbane, Australia pada 4 Desember 1982 yang
terlahir tanpa tangan dan kaki. Batapa hancur orang tua Nick saat itu, melihat
kondisi anaknya. Apalagi saat itu Australia adalah negara yang menerapkan peraturan
yang diskriminatif, yaitu anak yang terlahir cacat fisik tidak boleh mengenyam
pendidikan di sekilah umum. Akhirnya selang beberapa lama, pemerintah Australia
menghapus larangan tersebut, membuat Nick mempunyai kesempatan untuk mengenyam
pendidikan di sekolah umum. Meskipun seperti itu, tetap saja cemoohan orang
pada dirinya sering terjadi, walaupun ada juga yang sebagian mempunyai rasa
empati.
Nick Vujicic, tidak
berkecil hati, dia bertekad bahwa keterbatasannya tidak akan menghalanginya
untuk berprestasi. Nick mulai belajar keras sejak di bangku sekolah, sehingga
mampu menyaingi teman-temannya yang normal. Sejak kecil Nick emmpunyai prisip
bahwa waktu adalah uang, dan waktu bagaikan pedang.
Nick tidak pernah
menyia-nyiakan waktu, dia selalu mengisi waktu luangnya dengan hal bermanfaat,
akhirnya Nick tumbuh menjadi manusia cerdas, yang memiliki kepekaan tinggi,
mampu mempelajari segala sesuatu disekelilingnya, mulai dari segi sosial,
pendidikan, ekonomi bahkan agama.
Saat usia Nick menginjak
21 tahun, dia berhasil lulus sebagai seorang sarjana dengan double major yakni accounting
dan financial planning. Nick juga belajar menjadi public speaker dan terlatih
berbicara di depan banyak orang. Beliau juga seorang penulis yang menghasilkan
karya berjudul No Arms, No Legs, No Worries. Bukunya menjadi best seller saat itu.
Kepiawaannya dalam
berbisnis tidak diragukan lagi, Nick mampu membangun sebuah rumah mewah yang
dilengkapi fasilitas modern. Semuanya dapat diraihnya saat usia muda, sehingga
Nick dijuliki dunia sebagai salah satu Most
Wanted Bachelor.
Nick ingin memberikan
motivasi kepada setiap orang di seluruh dunia, khusunya kaum difabel, bahwa
yang dibutuhkan oleh manusia sebenarnya bukan kaki dan tangan, apalagi harta
dan jabatan. Menurutnya manusia harus mengerti makna dari kehidupan yang sebenarnya,
keyakinan akan kesuksesan sehingga membawanya sampai kondisi sekarang.
Ia pun meminta kepada
orang-orang normal, agar tidak memandang sebelah mata terhadap orang-orang
seperti dirinya, agar mereka tetap optimis menjalankan hidup serta percaya diri,
bahwa kaum difabel pun bisa meraih sukses, seperti diriya.
Saat ini Nick, sudah
menjadi seorang motivasional speaker yang bertaraf internasional. Banyak negara
yang mengundangnya untuk menjadi pembicara untuk berbagi tentang meraih kesuksesanya
yang menurut orang normal tidak mungkin bisa dilakukannya. Namun kenyataan
berkata lain, ia bisa sukses seperti orang normal lainnya.
Semoga cerita di atas
dapat menginspirasi semua orang, bahwa kita bisa meraih apa yang kita inginkan,
aslakan kita yakin, mau bekerja keras dan bersungguh-sungguh mencapai tujuan
kita. Jadi Nick Vujicic mengajari bahwa jangan hanya berpangku tangan hanya
karena keterbatasan fisik. Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar