![]() |
Keluarga adalah lingkungan pertama yang dikenal oleh anak untuk belajar memahami nilai-nilai moral yang baik dalam kehidupannya. Maka tidak heran anak selalu meniru setiap perilaku yang dilihat dan diajarkan oleh orangtuanya. Sangat jelas sekali watak dan kepribadian dibina dari lingkungan keluarga terlebih dahulu. Maka buatlah lingkungan rumah senyaman mungkin, selalu terjalin komunikasi dua arah, hindari kekerasan baik fisik amupun verbal terhadap setiap anggota keluarga, ciptakan suasana rumah tangga yang harmonis.
Pernahkah Bunda mendengar kalimat karakter? Saya yakin hampir semua pernah mendegar, apalagi beberapa sekolah mulai menerapkan pendidikan karakter sebagai bagian dari kurikulum pembelajaran. Seberapa pentingkah pembentukan karakter pada anak? Sangat penting Bun, sepenting mengajarkan benar atau salah dalam kehidupan sehari-hari.
Anak-anak yang telah
diajarkan karakter oleh orangtuannya secara otomatis akan mengetahui mana yang
benar dan salah. Karakter ini menanamkan moral yang baik, hal ini akan membuat
anak mampu membuat pilihan yang baik dalam kehidupan, selalu berpegang teguh
terhadap pilihannya, tidak mudah goyah dan tergoda oleh lingkungannya.

Ada 7 langkah yang bisa
Bunda lakukan untuk membangun pendidikan karakter pada anak.
1. Tanamkan rasa tanggung jawab
1. Tanamkan rasa tanggung jawab
Rasa
tanggung jawab bisa dimulai sejak dini. Langkah awal untuk menanamkannya bisa
diberikan tanggung jawab terhadap hal-hal yang mudah terlebih dahulu. Misalnya
berikan kepercayaan untuk bisa menyusun buku pelajaran sendiri tanpa dibantu,
hal ini akan menumbuhkan rasa percaya diri anak jika dia sudah mampu
melakukannya. Namun tetap saja anak diberitahu tentang konsekuensinya, apabila
ada buku yang tertinggal maka akan mendapatkan hukuman atau peringatan oleh
guru di kelas. Di sini anak belajar disiplin dan konsisten dalam melakukan
tugasnya. Bunda tetap memberikan bimbingan dan arahan untuk semangat belajar
dan menamkan rasa tanggung jawab pada
anak, bimbing mereka untuk belajar membuat pilihan yang tepat. Setiap
pendidikan moral yang diajarkan oleh orangtuanya akan melekat terus sampai
nanti mereka dewasa agar selalu bertanggung jawab terhadap setiap perilaku atau
perbuatannya.
2.
Memaafkan
Ajarkan
anak untuk bersedia memaafkan orang lain yang berbuat salah terhadap kita. Sebenarnya
cara ini sangat mudah untuk diajarkan oleh anak-anak. Anak itu hanya meniru
setiap semua perilaku orangtuanya. Apabila orangtuanya sangat mudah memberikan
maaf terhadap orang yang sudah menyakiti atau bersalah, biasanya anak akan meniru perbuatan ini. Jadi
sangat mustahil apabila kita mengajarkan untuk memaaafkan orang lain namun kita
sendiri sebagai orang tua sulit sekali memaafkan orang lain. Manfaat memaafkan
merupakan cara yang baik untuk mencapai ketenangan dan terhindar dari stres.
Sedangkan dalam pembentukan karakter, anak akan lebih memiliki rasa memaklumi
dan selalu mencintai situasi yang damai.
3.
Mengajari anak untuk berani menolak bila
merasa tidak nyaman
Jika
anak menolak apa yang Bunda inginkan terhadapnya, sebaiknya jangan marah dulu
ya. Usahakan minta penjelasannya terlebih dahulu, mengapa dia menolak. karena
secara langsung anak sudah mampu menyampaikan perasaan yang tidak nyaman atau
tidak menguntungkan untuknya. Jadi tetap berkepala dingin dan meluruskannya
dengan penjelsaan yang masuk akal. Bisa jadi saat itu dia sedang lelah, tidak
mood atau memang tidak menyukai aktifitas yang Bunda perintahkan. Tetapi
usahakan juga memberikan masukan
nilai-nilai yang positif dari maksud perintah yang tadi diberikan. Dari sini
anak belajar untuk memiliki pendirian terhadap keinginan dan keputusannya,
sehingga suatu saat jika anak akan menemukan situasi sulit, contoh: diajak temannya
untuk mencoba narkoba, alkohol, rokok dan apapun itu yang berbentuk perilaku
atau hal bersifat negatif dan tidak baik bagi dia dan masa depannya, biasanya anak
secara otomatis dapat dengan tegas menolaknya. Hal ini menandakan karakter
yang baik sudah terbentuk dan tertanam pada diri anak dengan berani menolak
ajakan tersebut.
4. Ajarkan memiliki rasa hormat atau respect
Sebagai
orangtua memang sebaiknya dapat memberikan teladan atau contoh terlebih dahulu
kepada anak-anak kita. Sehingga mereka tidak bingung saat menerapkan rasa
hormat kepada orang lain. Mulailah dari diri Bunda dan Ayah untuk menghargai
anak dengan tidak berteriak-teriak saat memanggil mereka, memeloti atau
mengumpat saat Bunda dan Ayah sedang marah. Jadi jangan kaget bila nantinya perilaku ini bisa ditiru anak.
Tunjukan rasa hormat Bunda terhadap anak dengan berbicara baik dan sopan.
selain itu ajarkan untuk menghormati orang yang lebih tua dan mendengarkan siapapun yang sedang berbicara dengan tidak
selalu menmotong setiap pembicaraan orang lain dan selalu mengucapkan kata
tolong dan terima kasih bila meminta tolong terhadap orang lain. Hal-hal kecil ini terlihat sanggat sederhana,
tapi yakinlah Bun ini akan berdampak baik untuk menumbuhkan salah satu karakter
anak yang positif yaitu selalu menghargai dan menghormati semua orang.
5.
Ajarkan untuk memiliki selera humor yang
positif
Mengajak
anak bermain, bersenda gurau dan tertawa merupakan aktifitas yang menyenangkan
untuk mereka. Menumbuhkan kedekatan baik secara fisik dan emosi. Membantu anak
merasa selalu disayangi sehingga dapat meningkatkan rasa kepercayaan dirinya.
Adanya kedekatan antara orangtua dan anak, biasanya membuat mereka lebih
terbuka dalam segala hal. Mereka menganggap orangtua sebagai teman curhat yang
mengasyikan dan dan dapat dipercaya. Hal seperti ini akan memudahkan Bunda
untuk selalu memantau setiap perkembangan yang terjadi di sekitar anak.
Sehingga memudahkan orangtua memberikan bantuan atau mencoba mencarikan solusi bila anak
membutuhkannya atau meminta bantuan kepada Ayah dan Bunda. Humor
menyehatkan fisik dan psikis. Jadi sering-seringlah Ayah dan Bunda
bersenda gurau dengan buah hati tercinta.
6.
Tanamkan rasa empati
Ajarkan
anak untuk memiliki rasa empati terhadap sesama. Ajak anak untuk mengunjungi
saudara atau temannya yang sedang sakit, untuk menunjukan rasa empati terhadap
musibah yang terjadi. Memberikan bantuan terhadap orang-orang yang membutuhkan
misal: menyumbangkan pakaian bekas atau
buku bekas yang masih layak pakai untuk teman-teman mereka yang membutuhkan.
Menyumbangkan sedikit rezeki untuk anak-anak di panti asuhan. Rasa empati akan
tumbuh dan melekat pada diri anak-anak Bunda. Rasa empati juga merupakan bekal
untuk mencegah anak melakukan bullying
terhadap teman-temannya di sekolah atau di lingkungan rumah. Seperti yang sudah
Ayah dan Bunda ketahui, menjadi korban bullying
akan sangat berdampak buruk bagi perkembangan si korban.
7.
Ajarkan untuk gemar membaca
Berdasarkan
survey yang dilakukan oleh Most Littered
Nation in the World minat baca di Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61
negara, terlihat sangat memprihatinkan. Bangsa Indonesia dengan jumlah penduduk
peringkat ke empat setelah Amerika Serikat namun memiliki minat baca yang
sangat rendah. Minat baca tidak bisa serta merta timbul begitu saja, sangat
perlu bimbingan dari Ayah dan Bunda untuk membantu anak-anak sejak usia dini
meumbuhkan kegemaran membaca. Ajak anak untuk selalu meluangkan waktu membaca
minimal 15 menit sehari, hal ini akan mengajarkan bahwa membaca merupakan suatu
kebutuhan dan akan menjadi perilaku
kebiasaan sehari-hari. Di era milenium ini gadget sudah menjadi bagian
kehidupan sehari-hari, banyak sekali ponsel-ponsel pintar yang bermunculan.
Anak-anakpun tidak lepas dari pengaruh kemajuan zaman. Saat inipun banyak
sekali aplikasi e-book yang disediakan di ponsel-ponsel tersebut, bahkan
perbustakan nasional sudah mulai meluncurkan e-perpunas yang memudahkan setiap
anggotanya untuk membaca koleksi buku tanpa harus mendatangi perpustakaan
nasional secara langsung. Jadi kenapa tidak coba Bunda mengakses ke e-perpusnas
untuk anak-anak kita. Banyak sekali manfaat yang didapatkan dari kegemaran
membaca selain menambah wawasan pengetahuan, juga dapat meningkatkan rasa ingin
tahu terhadap sesuatu dan menaingkatkan kecerdasan. Bahkan ada pepatah
mengatakan “Bangsa yang besar dan maju adalah bangsa yang masyarakatnya gemar
membaca”.
Mungkin hanya sebagian
yang bisa saya tuliskan di blog ini, tentang cara membangun karakter pada anak. Selain itu kebermanfaatan yang bisa diambil dalam membangun pendidikan karakter adalah:
- Bisa membentuk moral yang baik dalam diri anak
- Anak mampu mengenal mana yang baik dan buruk untuk dirinya
- Anak akan memiliki rasa toleransi dan tenggang rasa yang tinggi
- Dapat menurunkan tingkat pelanggaran dan kenakalan pada remaja, khususnya masalah pornografi, narkoba dan bullying. Terpenting lagi diharapkan nantinya, anak yang sudah terbekali pendidikan karakter dapat bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan perilakunya.
Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menambah referensi yang membutuhkan.
Terima kasih sudah mampir :))
Terima kasih sudah mampir :))
Komentar
Posting Komentar